Jahe (ginger)identik dengan kata hangat. Saat cuaca sering tidak menentu, jahe dapat menjadi minuman suplemen untuk menghangatkan badan. Jahe dapat diolah dalam beragam bentuk, semacam minuman (wedang ronde, bandrek, bajigur, maupun wedang jahe), permen, maupun sebagai bumbu dapur.
Jahe masuk keluarga temu-temuan yg dapat dikembangbiakan dengan cara mudah. Tanaman jahe mudah ditemui di halaman rumah-rumah penduduk di Indonesia sebagai tipe tanaman apotik hidup. Harga jahe juga menarik, tidak heran tidak sedikit warga yg menempatkannya sebagai komoditi unggulan.
Salah satu metode pengembangbiakan jahe merupakan melewati pot. Metode itu sangat tepat untuk menyiasati sempitnya lahan serta permukiman padat penduduk. Selain itu, media pot mempermudah tutorial panen serta perlakuan pada jahe pada fase pembesaran akar.
Adapun tutorial budidaya jahe dalam keranjang merupakan sebagai berikut :
Siapkan keranjang apakah itu keranjang dari bambu, rotan alias kayu melainkan syaratnya merupakan keranjang tersebut wajib mempunyai tinding yg rapat jadi tanah tidak mudah tercecer dari keranjang.
Isi tanah alias kompos dengan ketinggian 5 cm
Masukkan bibit jahe yg ingin di tanam
Timbun bibit jahe dengan ketinggian 2-5 cm
Lakukan penyiraman hingga tanah dalam keranjang menjadi basah
Letakkan keranjang di daerah terbuka
Lakukan penyiraman 2 kali sehari yaitu setiap pagi serta sore hari.
Pada dikala jahe telah tumbuh besar serta rimpang telah mulai kelihatan, perbuat penimbunan tanah lagi dengan ketebalan 5- 10 cm. Hal ini dilakukan berulang – ulang hingga kernjang telah penuh dengan tanah.
Setelah penuh kalian tinggal menantikan 3 – 4 bulan serta jahe telah siap di panen satu keranjang.
0 Response to "Belajar Wiraswasta Jahe Bikin Ekonomi Desa Makin Hangat"
Post a Comment