Sponsor

Info Desa

Berbagi Praktik Cerdas Pembangunan Desa di Global Saemaul Leadership Forum 2016


Pyeongchang – 18 Oktober 2016

Memenuhi undangan dari Kementerian Dalam Negeri (Ministry of Interior), Korea Selatan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Transmigrasi, turut berpartisipasi pada Global Saemaul Leadership Forum (GSLF) 2016, di Pyeongchang, Korea Selatan.


Sumber Kementrian Desa















GSLF sendiri artinya event internasional paling besar Saemaul Undong yg menyatukan para pejabat pemerintah, para pemimpin Gerakan Saemaul, perwakilan organisasi internasional serta cendekia Saemaul, dalam suatu platform kerjasama global untuk share praktik paling baik dari Saemaul Undong, serta menciptakan jaringan kerjasama yg sinergis dengan para pembuat kebijakan serta pemimpin Gerakan Saemaul melewati beragam acara serta diskusi.

Gelaran yg berjalan dari tanggal 18-21 Oktober 2016 ini bertempat di Alpensia Convention Center, Pyeongchang, Korea Selatan. Selain dibuka oleh Minister of Interior Korea Selatan, Hong Yunsik, agenda pembukaan GSLF 2016 ini juga dihadiri oleh Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye. Event ini juga merilis sejumlah narasumber serta partisan internasional, tergolong para pejabat pemerintah (VIP, Menteri/Wakil Menteri), pemimpin Gerakan Saemaul, Duta, Perwakilan Organisasi Internasional, cendekia Saemaul, serta para jurnalis dari 40 negara dari 5 benua.

Pada peluang kali ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal serta Transmigrasi, diwakili oleh Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan serta Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2 Trans), RR Ratna Dewi Adriani serta Kepala Biro Perencanaan, Samsul Widodo. Keikutsertaan delegasi Kementerian Desa dalam GSLF 2016,  ini pasti saja mempertegas komitmen bahwa pembangunan desa artinya kunci dalam pengentasan kemiskinan.

Selain delegasi Kementerian Desa, Indonesia juga merilis seorang pembicara, yaitu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul, Suprianto. Dalam presentasinya yg bertajuk: Saemaul Pilot Village Project: The Mindset Changing in Sumbermulyo Village, Suprianto memaparkan bagaimana replikasi Gerakan Saemaul Undong berdampak pada transformasi pola pikir masyarakat desa di salah satu desa pilot project Saemaul di Indonesia, Desa Sumbermulyo, Kabupaten Bantul.


Saemaul Undong, alias apabila diterjemahkan dengan cara harafiah berarti Gerakan Pembaharu Masyarakat, yg dicetuskan oleh Korea Selatan ketika ini sudah mendunia. Gerakan yg pada awalnya artinya gerakan masyarakat untuk bangkit membangun bangsa serta menanggulangi kemiskinan paska penjajahan, sudah menginspirasi tidak sedikit negara untuk mengadopsi serta mengimplementasi gerakan ini. Hingga ketika ini sudah ada 44 negara yg setiap tahunnya mengirimkan warga negaranya untuk mengikuti pelatihan Saemaul Undong di Korea. Gerakan Saemaul Undong ini didukung oleh Ministry of Interior Korea yg setiap tahunnya mengajak para Saemaul Leaders, yaitu artinya mereka yg sudah menerapkan gerakan ini di lingkungan mereka, yg bersumber dari negara-negara di Asia serta Afrika untuk berkumpul serta saling share pengetahuan serta praktik cerdas yg sudah dilakukan dalam faktor pelaksanaan Saemaul Undong di negara masing-masing dalam Global Saemaul Leadership Forum.

Melalui gerakan ini, Korea Selatan sudah  sukses mentransformasi diri dari negara penerima bantuan, menjadi negara donor. Konsep dari gerakan ini sesuai dengan motto Saemaul Undong yaitu Self-help (tidak bergantung), Dilligence (giat) serta Cooperation (bekerjasama). Inilah sebabnya mengapa Gerakan Saemaul Undong sanggup menginspirasi para pemimpin dunia serta organisasi internasional.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berbagi Praktik Cerdas Pembangunan Desa di Global Saemaul Leadership Forum 2016"

Post a Comment